%20dan%20Manfaatnya.jpg)
Statistical Process Control (SPC) adalah teknik statistik yang banyak digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk memastikan bahwa proses memenuhi standar untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
SPC termasuk dalam kategori kegiatan pengendalian kualitas yang dapat digunakan untuk membantu perusahaan mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk.
Apa itu Statistical Process Control (SPC)?
SPC adalah analisis statistik untuk pengendalian kualitas yang dimulai dengan pemantauan, analisis, prediksi, pengendalian dan peningkatan proses produksi dan kualitas produk melalui diagram kendali.
Metode SPC yang Digunakan untuk Pengendalian Kualitas
Untuk menganalisis dan meningkatkan proses produksi, perusahaan harus memahami seberapa baik kinerja proses tersebut.
Di bidang pengendalian kualitas, ada metode statistik yang membantu perusahaan melihat apakah suatu proses terkendali dan sebaliknya. Metodenya adalah Statistical Process Control (SPC), yang merupakan bagian dari 7 Quality Control Tools (Seven Tools) yang harus dikuasai oleh anggota komunitas quality control.
Ketujuh alat kontrol tersebut adalah check sheet, grouping, diagram sebab akibat, diagram pareto, histogram, diagram pencar, dan diagram kontrol.chart). .
Dalam penerapan SPC, alat kendali mutu ini dapat digunakan seluruhnya atau hanya sebagian, tergantung kebutuhan masing-masing perusahaan.
Secara khusus, berikut ini adalah review dari diagram kontrol. Karena peta kendali ini dapat digunakan untuk mendeteksi penyebab penyimpangan yang tidak terkendali dalam proses produksi dan bagaimana mengambil tindakan korektif yang harus diambil.
Peta kendali adalah suatu alat atau alat yang digunakan untuk menganalisis perubahan suatu proses produksi sehingga diperoleh data berupa bagan yang menjelaskan apakah proses tersebut berada pada batas kendalinya. Dengan cara ini, perusahaan dapat memastikan keandalan proses mereka.
Grafik data peta kendali terdiri dari garis yang menunjukkan batas kendali bawah (UCL), garis tengah (CL), batas kendali bawah (LCL), dan mean sampel.
Secara umum peta kendali ini terdiri dari tiga garis horizontal sebagai berikut:
- Centerline, yaitu garis tengah yang menampilkan mean atau nilai rata-rata dari karakteristik massa yang diplot pada grafik SPC.
- Upper Control Limit (UCL), garis di atas garis tengah menunjukkan batas kendali atas.
- Lower Control Limit (LCL), garis di bawah garis tengah yang menampilkan batas kendali bawah.
Dasar atau dasar garis-garis tersebut ditentukan melalui data historis dengan menggunakan teori statistik. Dari peta kendali, dapat diperoleh kurva distribusi normal (distribusi Gaussian) berdasarkan konversi ±σ ke UCL dan LCL dengan garis tengah yang mewakili nilai rata-rata dari distribusi karakteristik proses.
Berdasarkan informasi yang ditampilkan oleh diagram kendali, perusahaan dapat memutuskan tindakan apa yang akan diambil terhadap subjek yang sedang dipelajari.
Jika ada data yang keluar atau berada di luar garis batas kendali, baik batas kendali atas maupun bawah, dan pola datanya tidak acak, maka dapat disimpulkan bahwa data dari proses berada di luar kendali statistik.
Saat ini, teknologi SPC telah dikembangkan untuk meningkatkan kualitas produksi dan produk jadi, seperti Six Sigma DMAIC yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan Amerika.
Manfaat Statiscal Process Control (SPC)
Manfaat atau keuntungan menggunakan Statistical Process Control (SPC) untuk pengendalian kualitas adalah sebagai berikut:
Kontrol, jika diperlukan, perusahaan dapat menyelidiki untuk mengurangi atau menghilangkan titik-titik sulit tertentu dalam spesifikasi atau proses produksi.
Mencegah penyimpangan proses karena pemantauan dan pengendalian sebelum masalah serius terjadi. Dengan cara ini, jumlah produk cacat dapat dikurangi.
Waktu dan biaya analisis dapat dihemat karena dalam pelaksanaannya digunakan teknik sampling, dimana produk yang akan diperiksa/dianalisis hanya sebagian dari total output.
Demikian menjelaskan pengendalian proses statistik (SPC). Menggunakan SPC untuk kontrol kualitas membantu memantau tingkat efisiensi. Oleh karena itu, SPC dapat digunakan sebagai alat inspeksi untuk menoleransi kerusakan atau cacat produk dan untuk mencegah/mencegah terjadinya cacat. Jadikan SPC berperan dalam mendeteksi dan mencegah produk jadi, dan mencegah cacat produk sesegera mungkin.