Apa Yang Terjadi Jika Saldo ATM Habis?

Jika Anda mengisi ulang saldo Anda, apa yang terjadi atau apa yang terjadi setelah saldo benar-benar kosong sebenarnya tidak ada.

Membuka rekening bank atau ATM sekarang mungkin menjadi kewajiban bagi sebagian orang. Baik itu untuk transaksi atau sekedar mendapatkan gaji bulanan dari tempat kerja atau perusahaan.

Apa Yang Terjadi Jika Saldo ATM Habis?

Banyak orang sering memiliki lebih dari satu ATM untuk keperluan transaksi atau lainnya. Namun terkadang nasabah lupa dengan salah satu ATM tersebut, sehingga ketika dicek ternyata saldo di dalamnya sudah habis.

Saldo ATM tidak mencukupi? apa itu mungkin? Ya, tentu saja bisa, seperti yang Anda tahu, biaya administrasi akan dibebankan ke kartu ATM setiap bulan, yang secara otomatis memotong saldo tabungan.

Jumlahnya bervariasi tergantung bank, dan bahkan dalam setiap jenis ATM, biaya administrasi bulanan bervariasi. Dengan demikian, terdapat saldo mengendap atau ketentuan saldo minimum yang dirancang untuk mencegah nasabah tidak membelanjakan saldo tabungannya.

Saldo mengendap atau minimum balance masing-masing bank juga memiliki ketentuan yang berbeda mengenai saldo mengendap dan tidak dapat digunakan untuk transaksi. Namun, pada umumnya bank-bank swasta dan BUMN memiliki ketentuan saldo mengendap sebesar Rp50.000.

Nah, masalahnya kalau saldo habis dan hanya ada saldo mengendap. Kemudian akan terjadi pengurangan dan terpotongnya saldo mengendap karena pengurangan biaya administrasi bulanan.

Apa yang Terjadi Jika Saldo ATM Habis?

Lalu bagaimana jika saldo di ATM 0 atau kosong? Apa ini berbahaya? Jadi apa konsekuensinya? Terkadang permasalahan tersebut datang dari nasabah bank yang baru menyadari permasalahan tersebut berupa kehabisan atau tidak memiliki saldo ATM.

Jika Anda mengisi ulang saldo Anda, apa yang terjadi atau apa yang terjadi setelah saldo benar-benar kosong sebenarnya tidak ada. Namun, perlu diketahui bahwa tidak lebih dari 6 bulan setelah saldo ATM habis.

Karena kebanyakan bank di Indonesia seperti BCA, BRI, BNI, dll otomatis menutup rekening/ATM jika saldo kosong atau nol (0) selama 6 bulan berturut-turut.

Namun, jika ATM Anda tidak memiliki aktivitas transaksi selain biaya administrasi dan bunga deposito selama 6 bulan berturut-turut, tetapi ada saldo di dalamnya. Hal ini akan menyebabkan ATM/rekening menjadi dorman/pasif.

Mengatasi Saldo ATM Habis, Kosong & Sudah Tidak Aktif

Lalu apa yang harus saya lakukan jika saldo mesin ATM tidak mencukupi? Caranya sederhana. Jika ATM Anda belum lebih dalam waktu 6 bulan, Anda cukup melakukan top up saldo. Anda bisa melakukannya di teller, ATM setor tunai, atau kirim dari rekening ATM lain.

Jika saldo ATM habis dan tidak aktif selama lebih dari 6 bulan berturut-turut, Anda hanya perlu membawa persyaratan yang telah ditentukan dan datang ke cabang sesuai dengan persyaratan pihak bank.

Syaratnya tidak jauh berbeda dengan pembukaan rekening/ATM baru. Kayaknya harus bawa KTP, setoran awal, dan diminta isi formulir lagi seperti biasa. Berikut langkah-langkahnya:

  • Pergi ke cabang bank sesuai dengan ATM Anda.
  • Kalau sudah sampai, ambil nomor antriannya.
  • Setelah itu, tunggu sampai nomor antrian Anda dipanggil.
  • Jika dipanggil, maka temui CS.
  • Sampaikan tujuan Anda yaitu untuk mengatasi saldo ATM yang sudah habis dan sudah tidak aktif/tutup.
  • CS kemudian akan mulai membantunya dengan menanyakan apa saja yang diperlukan untuk mengaktifkan kembali kartu ATM yang saldonya habis.
  • Jangan lupa bahwa Anda juga akan diminta untuk mengisi formulir.
  • Isi semua data formulir. Jika sudah submit kembali ke CS.
  • Selanjutnya, CS menangani pengaktifan kembali ATM yang telah menghabiskan saldonya.
  • Anda akan diminta memasukkan PIN ATM untuk kartu baru.
  • Jika sudah, tunggu sampai CS memberikan kartu ATM baru dan ATM siap digunakan kembali.

Mungkin itu yang bisa kami ceritakan tentang saldo ATM kosong, dan cara mengatasinya. Semoga pembahasan tentang kehabisan saldo ATM diatas dapat membantu.